Mengenal Lebih Dekat Dengan Horn instrument – Suatu Horn merupakan salah satu dari keluarga perlengkapan nada yang dibuat dari botol, umumnya dibuat dari metal serta kerap membengkok dengan bermacam metode, dengan salah satu akhir kecil ke mana bogem mentah musisi, serta akhir yang luas dari mana suara timbul.
Mengenal Lebih Dekat Dengan Horn instrument
musicpluscorp.com – Di terompet, tidak semacam sebagian instrumen kuningan yang lain semacam terompet, lubangnya dengan cara berangsur- angsur meningkat lebarnya lewat beberapa besar panjangnya— maksudnya, itu berupa runjung dari silinder. Dalam jazz serta populer- musik kondisi, tutur bisa dipakai dengan cara longgar buat merujuk pada tiap instrumen angin, serta bagian dari kuningan ataupun woodwind instrumen, ataupun kombinasi dari 2, disebutbagian Horn dalam kondisi ini.
Sejarah
Semacam namanya, banyak orang pada awal mulanya lazim meniup Horn fauna yang sesungguhnya saat sebelum mulai menjiplak mereka dengan metal ataupun materi yang lain. Ini asli survives pemakaian di shofar( Yahudi:שופר), Horn biri- biri jantan, yang memainkan kedudukan berarti dalam ritual agama Ibrani. Genus instrumen hewan- tanduk yang shofar kepunyaan diucapקרן( aksi) dalam bahasa Yahudi, qarnu di Akkadia, sertaκέρας( keras) di Yunani.
Baca Juga : Trompet Salah Satu Dari Alat Musik Insturmen Yang Jarang Digunakan
The Olifant ataupun Oliphant( kependekan dari Perancis cor dOlifant/ Oliphant,” gajah Horn”) merupakan julukan yang diaplikasikan di Era Medio buat gading mencari ataupun Horn tanda dibuat dari gajah gading. Warnanya asal Asia, mereka menggapai Eropa dari Byzantium pada era kesepuluh ataupun kesebelas, serta awal kali dituturkan dalam kesusastraan Prancis pada dini era ke- 12. Di Eropa mereka jadi ikon kerajaan.
Dari era kuno akhir terdapat yang mengatakan” Horn alpine”, namun cerita nyaman sangat dini dari instrumen kusen yang saat ini diucap” alphorn” berawal dari era keenam simpati. Cerita oleh naturalis Conrad Gessner ini mengatakan instrumen itu lituus alpinus serta berkata itu” panjangnya nyaris sebelas kaki, dibuat dari 2 potong kusen yang sedikit membengkok serta dilubangi, dipasang bersama serta diikat dengan ahli dengan osier”. Tetapi begitu, satu daulat modern berkata kalau pada dikala itu merupakan instrumen lurus sejauh sebelas kaki, serta wujud ini bertahan di Austria hingga era kesembilan simpati.
Wujud yang lebih bersahabat, dengan bel menjempalit, dibesarkan di Swiss pada era kedelapan simpati. Aplikasi membuat instrumen ini dalam bermacam dimensi, buat dimainkan bersama dalam beberapa nada, diawali pada tahun 1826. Instrumen kusen seragam, yang dipakai oleh para mengangon buat berikan pertanda, diketahui di Rumania dengan julukan bucium. Mereka terbuat dalam wujud lurus, bengkok, serta berupa S, dengan jauh antara 1, 5 serta 3 m. Versi dari tipe lurus diucap tulnic.
Instrumen metal yang dimodelkan pada Horn binatang bertahan semenjak era ke- 10 SM, dalam wujud lurer( julukan modern yang didesain oleh para arkeolog). Nyaris 5 puluh Horn perunggu membengkok ini sudah digali dari web penguburan, beberapa besar di Skandinavia, semenjak yang awal ditemui pada tahun 1797. Banyak di antara lain berduaan berbarengan, membengkok ke arah yang bertentangan. Sebab pembuatnya tidak meninggalkan asal usul tercatat, pemakaian serta metode bermainnya tidak dikenal.
Lur mungkin besar dikenal oleh orang Etruria, terdaftar selaku pekerja perunggu dari era ke- 8 SM, yang pada gilirannya dikreditkan oleh orang Romawi dengan temuan Horn serta terompet mereka, tercantum Horn membengkok jauh dalam wujud graf C ataupun Gram Deskripsi instrumen ini ditemui dari era ke- 5 SM serta berikutnya di tugu penguburan Etruria. Julukan Etruscan buat mereka tidak dikenal, namun orang Romawi menyebutnya buccina serta cornu.
Julukan terakhir merupakan tutur Latin buat” Horn”, serta pangkal julukan perlengkapan nada dalam banyak bahasa Roman: cor Prancis, corno Italia, jagung Provençal. Instrumen metal yang amat berumur yang wujudnya mendekati dengan lurer serta cornu, kerap pula dengan pemakaian formal ataupun tentara, diketahui di anak daratan India dengan bermacam julukan: ramsinga, ransingha, sringa, ranasringa( Sansekerta buat” Horn perang”), kurudutu, serta kombu.
Horn metal dini kurang lingkungan dari Horn modern. Pada dini era ke- 17, terdapat 2 tipe penting Horn mencari, keduanya didesain buat menanggulangi permasalahan penyediaan botol yang lumayan jauh buat membolehkan memainkan parsial yang lebih besar, sedangkan pada dikala yang serupa membolehkan instrumen dimainkan dengan mengendarai jaran. Marin Mersenne menyebutnya trompe, terbuat dalam wujud bulan sabit, serta rekreasi corà plusieurs, instrumen melingkar rapat dalam wujud lilitan.
Wujud terompet yang melingkar rapat( ataupun lilitan) tidak sempat sedemikian itu terkenal di Prancis, namun di situ serta di Jerman umumnya diucap” terompet”. Dalam bahasa Jerman, tutur” terompet” umumnya dikualifikasikan oleh” Italia” ataupun” mencari”, buat melainkan Horn melingkar ini dari terompet tentara ataupun kastel, walaupun terompet lilitan( terkadang diucap trombae brevae) bersuara D serta dimainkan dalam style clarino pula terdapat. Horn sangat dini yang sedang hidup dari tipe lilitan yang rapat, berawal dari dekat tahun 1570, merupakan oleh Valentin Springer, walaupun dipaparkan pada dini tahun 1511 oleh Sebastian Virdung.
Dekat medio era ketujuh simpati instrumen mulai timbul dalam wujud botol kuningan yang dililit jadi satu bundaran terbuka, dengan bukaan pergi yang meluas( bel). Walaupun ini setelah itu berhubungan paling utama dengan Prancis, ilustrasi awal yang dikenal terbuat pada tahun 1667 oleh kreator Jerman Starck, di Nuremberg. Di Prancis, mereka sangat kerap diucap trompe de chasse, walaupun cor de chasse pula kerap ditemui.
Di Jerman, mereka setelah itu diucap Waldhörner. Sebab Horn ini dimaksudkan buat dimainkan di atas jaran sepanjang mencari, corongnya tidak dapat dilepas. Itu disolder ke corong, yang pada gilirannya kerap disolder ke tubuh instrumen serta diperkuat dengan crosspiece, semacam pula alarm, membuat klakson lebih padat. Suara yang mereka menghasilkan diucap reheat. Pergantian bunyi segenap dicoba oleh bibir( klakson tidak dilengkapi dengan katup hingga era ke- 19). Tanpa katup, cuma bunyi dalam seri harmonik yang ada.
Sebab salah satunya bunyi yang ada merupakan nada- nada dalam susunan harmonik dari salah satu bunyi itu, mereka tidak mempunyai keahlian buat memainkan kunci yang berlainan. Obat buat keterbatasan ini merupakan pemakaian lekukan, ialah bagian pipa dengan jauh yang berlainan, yang kala dimasukkan antara corong serta pipa timah, menaikkan jauh instrumen, serta dengan begitu merendahkan nadanya. Horn bengkok sangat dini yang sedang terdapat terbuat oleh kreator asal Wina Michael Leichamschneider serta bertanggal 1721.
Tetapi, Leichamschneider dikenal sudah membuat Horn bengkok semenjak tahun 1703, kala beliau menjual” sejodoh Jägerhorn terkini yang hebat” yang dilengkapi dengan 4 penjahat dobel serta 4 bit penyetelan ke Kepala Asrama Krems. Di Inggris, Horn bengkok timbul pada dini 1704, kala itu diucap corno cromatico ataupun, sebab asalnya serta sebab itu sangat kerap dimainkan oleh musisi Jerman( spesialnya keluarga Messing, yang memopulerkan instrumen di London mulai dekat 1730).),” klakson Jerman”. Dalam permasalahan di mana butuh buat memastikan Horn yang lebih berumur serta melingkar tanpa lekukan, orang Inggris menyebutnya” Horn Prancis”.
Pada dasawarsa kedua era kedelapan simpati Horn sudah jadi badan reguler orkestra kontinental. Pada tahun 1713 Johann Mattheson melaporkan,” Horn mencari yang bagus serta mewah( Ital. Cornette di Caccia, Gall. Cors de Chasse) saat ini sudah jadi amat modern, dalam nada gereja serupa semacam di pentas serta nada kamar, beberapa sebab mereka tidak sedemikian itu agresif semacam terompet, namun pula beberapa sebab mereka bisa diatur dengan lebih gampang.
Yang sangat bermanfaat mempunyai ambitus yang serupa di atas F semacam terompet di atas C. Tetapi, mereka terdengar lebih puitis serta lebih melegakan dari clarini yang memecahkan telinga kuping serta berteriak sebab mereka merupakan bunyi kelima yang lebih kecil.”
Salah satu kesusahan pementasan yang ditimbulkan oleh pemakaian crooks yang disisipkan di akhir corong instrumen merupakan kalau player harus menggenggam klakson sedemikian muka alhasil crooks tidak hendak jatuh.
Buat Horn mencari yang dimainkan dengan mengendarai jaran, tangan kiri menggenggam ikatan cais sedangkan tangan kanan menggenggam tubuh Horn, namun dengan lekukan tangan kiri wajib memegangnya serta instrumen dengan nyaman bersama- sama, dengan tangan kanan menggenggam alarm ataupun badan instrumen. Jalan keluarnya tiba dengan invensi Inventionshorn pada dekat tahun 1753 oleh player terompet populer Anton Joseph Hampelbekerja serupa dengan kreator instrumen Dresden Johann Georg Werner.
Dalam tipe instrumen ini, ikatan antara corong serta pipa timah umumnya tidak tersendat serta serangkaian lekukan memindahkan lubang silinder dipasang ke bagian tengah instrumen buat merendahkan bunyi dari E ke dasar.
Penjahat memindahkan ini pula mempunyai guna menyetel slide, meniadakan keinginan buat menyetel” bit” yang dimasukkan saat sebelum ataupun setelah lekukan. Tetapi, buat meningkatkan bunyi di atas F, butuh buat memasukkan pipa timah terkini yang lebih pendek, yang berperan selaku lekukan. Konsep ini diadaptasi serta diperbaiki oleh kreator Raoux di Paris dekat tahun 1780, serta diadopsi oleh banyak solois di Prancis. Ini diucap cor solo, serta dibedakan dengan pemakaian cuma 5 crooks buat memainkan kunci yang sangat biasa buat aransemen solo, Gram, F, E, E♭, serta D.
Horn orkestra dengan cara konvensional dikelompokkan jadi pendamping Horn” besar” serta” kecil”. Player berspesialisasi buat membicarakan bentang instrumen yang amat besar yang dibutuhkan. Dulu, dalam suasana khusus, komponis memanggil 2 pasang klakson dalam 2 tuts yang berlainan. Selaku ilustrasi, seseorang komposer bisa jadi panggilan buat 2 Horn di C serta 2 di E♭ buat sebagian di
C minor, buat memperoleh harmonisa dari ada penting relatif pada Horn C. Kesimpulannya, 2 pasang Horn jadi standar, serta dari adat- istiadat 2 pasang bebas ini, tiap- tiap dengan Horn” besar” serta” kecil”- nya sendiri, muncullah kesepakatan modern penyusunan bagian awal serta ketiga di atas bagian kedua serta keempat.
Baca Juga : 5 Perbedaan Antara Viola dan Biola
Pada medio era ke- 18, player klakson mulai memasukkan tangan kanan ke dalam alarm buat mengganti jauh efisien instrumen, membiasakan penyetelan sampai jarak antara 2 harmonik yang bersebelahan terkait pada seberapa banyak bukaan yang tertutup.
Metode ini, yang diketahui selaku hand- stopping, biasanya dikreditkan ke Anton Joseph Hampel yang serupa yang menghasilkan Inventionshorn. Ini awal kali dibesarkan dekat tahun 1750, serta disempurnakan serta dibawa ke beberapa besar Eropa oleh Giovanni Punto yang mempengaruhi. Ini menawarkan lebih banyak mungkin buat memainkan not pada seri harmonik.
Pada rentang waktu klasik dini, terompet sudah jadi instrumen yang sanggup memainkan banyak melodi. Ilustrasi berarti dari perihal ini merupakan 4 Konser Horn Mozartdan Konser Rondo( K. 412, 417, 477, 495, 371), di mana nada- nada kromatik melodi dipakai, sebab terus menjadi maraknya hand- stopping serta teknik- teknik terkini yang lain yang timbul.
Pada tahun 1818 katup putar dipublikasikan oleh Heinrich Stölzel serta Friedrich Blümel( setelah itu, pada tahun 1839, katup piston diaplikasikan pada klakson oleh François Périnet), awal mulanya buat menanggulangi permasalahan yang terpaut dengan pergantian pembohong sepanjang pementasan. Ketidakandalan Valves, hasrat nada, serta ketidakpercayaan player, antara lain, melambatkan mengangkat mereka ke arus penting.
Banyak konservatori serta player konvensional menyangkal buat memakainya pada awal mulanya, mengklaim kalau klakson tanpa katup, ataupun klakson natural, merupakan instrumen yang lebih bagus. Sebagian musisi, yang berspesialisasi dalam instrumen rentang waktu, sedang memakai klakson natural dikala main dalam style pementasan asli, berupaya membekuk kembali suara serta tenor di mana buatan yang lebih berumur ditulis.
Pemakaian katup, bagaimanapun, membuka lebih banyak elastisitas dalam main di kunci yang berlainan; akhirnya, klakson jadi instrumen yang serupa sekali berlainan, seluruhnya bercorak buat awal kalinya. Katup pada awal mulanya dipakai paling utama selaku alat buat main di kunci yang berlainan tanpa penjahat, bukan buat main harmonik.
Itu terlihat dalam aransemen buat Horn, yang terkini mulai memasukkan bagian bercorak pada akhir era ke- 19. Kala katup ditemui, biasanya orang Prancis membuat klakson dengan lubang yang lebih kecil dengan katup piston serta orang Jerman membuat klakson dengan lubang yang lebih besar dengan katup putar.
Variasi
Horn lubang jari
Horn fauna yang diadaptasi selaku instrumen tanda dipakai semenjak era prasejarah. Para arkeolog sudah menciptakan Horn lembu dengan lubang jemari yang dibor di sampingnya( membagikan rasio nada yang lebih komplit) yang berawal dari Era Besi. Tipe instrumen pedesaan ini ditemui sampai dikala ini di semua area Baltik Eropa, serta di sebagian bagian Afrika.
Di Skandinavia diketahui dengan banyak julukan: björnhorn, bukkehorn, fingerhorn, lekhorn, låthorn, prillarhorn, soittotorvi, spelhorn, tjuthorn, tuthorn, vallhorn, serta banyak lagi. Di Estonia diucap sokusarv serta oleh orang Bongo mangval. Cerita dalam bahasa Prancis ditemui dari era ketiga simpati sampai kelima simpati instrumen yang diucap coradoiz(= Prancis modern cor doigts), yang ialah pelopor dari cornett.
Kornett
Cornett, yang jadi salah satu perlengkapan nada hembus sangat terkenal pada rentang waktu Renaisans serta dini Baroque, dibesarkan dari ilham fingerhole- horn. Dalam wujudnya yang sangat biasa itu merupakan instrumen membengkok halus, diukir dalam 2 bagian dari kusen.
Potongan- potongan itu setelah itu direkatkan serta dibungkus dengan kulit gelap( oleh sebab itu sebutan” black cornett”), serta corong yang bisa dilepas ditambahkan. Versi lain, yang diucap” mute cornett”, diganti dari sebagian kusen dengan corong selaku bagian integral dari instrumen. Sebab tipe kusen yang dipakai umumnya bercorak jelas, kusen ini terkadang diucap selaku” kornet putih”.
Di antara representasi sangat dini dari cornett, yang membuktikan karakter bidang luar bidang 8, merupakan pahatan di Basilika Lincoln dari dekat tahun 1260, yang membuktikan seseorang dewi warnanya memainkan 2 cornetti sekalian.
Pemakaian sangat dini dari julukan itu dalam bahasa Inggris merupakan diLe Morte dArthur dari dekat tahun 1400 di mana, semacam dalam mayoritas pangkal selanjutnya, dieja dengan satu T:” cornet”. Pelafalan dengan 2 T merupakan kesepakatan modern, buat menjauhi kebimbangan dengan instrumen kuningan katup era kesembilan simpati dari julukan itu, walaupun dalam bahasa Prancis Kuno kornet ejaanditemukan. Julukan ini merupakan kecil yang berawal dari bahasa Latin cornu,” Horn”.
Pada era keenam simpati, tipe cornett yang lebih besar sedang didesain. Buat menaruh lubang jemari dalam capaian tangan orang, instrumen bass ini menginginkan sedemikian itu banyak lekukan alhasil dikenal” ular”. Menjelang akhir era kedelapan simpati bermacam usaha dicoba buat membenarkan ular.
Tipe berdiri, dibentuk di atas pola bassoon serta terkadang dibuat dari kusen, terkadang dari metal, terkadang campuran keduanya, diucap” bass horn” ataupun” bassoon Rusia”. Pada era kesembilan simpati, tipe seluruh metal dengan lubang bunyi yang lebih besar ditutup oleh keywork diucap ophicleide( dari bahasa Yunani ophis(ὄφις)” ular”+ kleis(κλείς)” kunci”=” ular berkunci”). Oficleide cuma senantiasa dipakai hingga medio era kesembilan simpati kala dikalahkan oleh instrumen kuningan katup superior.